My Life's Zone

Name:
Location: Medan, Sumatera Utara, Indonesia

Tuesday, June 30, 2009

Setting Keamanan Recycle Bin

Tips ini berguna untuk pengguna system Windows 2000, XP atau Vista, untuk mengatur keamanan properties Recycle Bin demi mencegah resiko adanya seseorang yang dapat mengubah setting Recycle Bin menggunakan hak user account default Windows.

Jika Anda ingin membatasi akses user untuk memodifikasi setting keamanan dalam properties Recycle Bin, maka berikut langkah praktis untuk memberikan pengamanan di Recycle Bin.

Sebelumnya, selalu backup semua kunci registry ke dalam drive backup sebelum proses editing ini. Hal ini dikarenakan adanya perubahan dalam registry dapat menyebabkan masalah serius dalam komputer Anda.

Login menggunakan hak administrative atau sebagai administrator.

Klik tombol “Start”, ketikkan “regedit” dalam opsi “Run”.

Berikut alamat lokasi dalam registry yang akan diubah:
HKEY_LOCAL_MACHINE\SOFTWARE\Microsoft\Windows\CurrentVersi\ Explorer\BitBucket.

Setelah tampil registry editor, di panel bagian kiri, klik kanan di kunci “BitBucket", lalu klik opsi “Permissions”

Kemudian akan tertampil box dialog "Permissions for Bitbucket" untuk mengatur hak-hak user.

Pilih user name atau group "Everyone" dari list di bawah kategori "Group or user names", lalu pilih “read only permissions for selected user” di bawah section "Permissions for everyone".

Klik tombol “Apply” untuk menyimpan setting dan klik “Ok” untuk menyelesaikan proses.

Tutup registry editor dan restart komputer untuk mendapatkan efek perubahannya.

Untuk verifikasi setting ini, klik kanan pada Recycle Bin, pilih box dialog “Properties”, dan apapun perubahan yang dilakukan, Anda akan menerima pesan "You do not have permission to modify the settings for the Recycle Bin". n ini yang paling penting Jauhkan mata Anda dari jangkauan anak-anak, karena siapa tau tangan usil anak-anak mampir ke mata Anda.

Labels: , ,

Sekilas Mengenai GPRS, EDGE, WCDMA, HSDPA,....

GPRS diistilahkan 2g

GPRS merupakan sistem transmisi berbasis paket untuk GSM yang menggunakan prinsip 'tunnelling'. Ia menawarkan laju data yang lebih tinggi. Laju datanya secara kasar sampai 160 kbps dibandingkan dengan 9,6kbps yang dapat disediakan oleh rangkaian tersakelar GSM. Kanal-kanal radio ganda dapat dialokasikan bagi seorang pengguna dan kanal yang sama dapat pula digunakan secara berbagi ('sharing') di antara beberapa pengguna sehingga menjadi sangat efisien.

Dari segi biaya, pentarifan diharapkan hanya mengacu pada volume penggunaan. Penggunanya ditarik biaya dalam kaitannya dengan banyaknya byte yang dikirim atau diterima, tanpa memperdulikan panggilan, dengan demikian dimungkinkan GPRS akan menjadi lebih cenderung dipilih oleh pelanggan untuk mengaksesnya daripada layanan-layanan IP.

GPRS merupakan teknologi baru yang memungkinkan para operator jaringan komunikasi bergerak menawarkan layanan data dengan laju bit yang lebih tinggi dengan tarif rendah ,sehingga membuat layanan data menjadi menarik bagi pasar massal. Para operator jaringan komunikasi bergerak di luar negeri kini melihat GPRS sebagai kunci untuk mengembangkan pasar komunikasi bergerak menjadi pesaing baru di lahan yang pernah menjadi milik jaringan kabel, yakni layanan internet. Kondisi ini dimungkinkan karena ledakan penggunaan internet melalui jaringan kabel (telepon) dapat pula dilakukan melalui jaringan bergerak. Sebagai gambaran kecil, layanan bergerak yang kini menjadi sukses di pasar (bagi operator di manca negara) misalnya adalah, laporan cuaca, pemesanan makanan, berita olah raga sampai ke informasi seperti berita-berita penting harian.

Dalam teorinya GPRS menjanjikan kecepatan mulai dari 56 kbps sampai 115 kbps, sehingga memungkinkan akses internet, pengiriman data multimedia ke komputer, notebook dan handheld computer. Namun, dalam implementasinya, hal tersebut sangat tergantung faktor-faktor sebagai berikut:

* Konfigurasi dan alokasi time slot pada level BTS
* Software yang dipergunakan
* Dukungan fitur dan aplikasi ponsel yang digunakan

Ini menjelaskan mengapa pada saat-saat tertentu dan di lokasi tertentu akses GPRS terasa lambat, bahkan lebih lambat dari akses CSD yang memiliki kecepatan 9,6 kbps.
EDGE diistilahkan 2,5g

EDGE atau Enhanced Data for Global Evolution adalah teknologi evolusi dari GSM dan IS-136. Tujuan pengembangan teknologi baru ini adalah untuk meningkatkan kecepatan transmisi data, efesiensi spektrum, dan memungkinkannya penggunaan aplikasi-aplikasi baru serta meningkatkan kapasistas.

Pada GPRS menawarkan kecepatan data sebesar 115 kbps, dan secara teori dapat mencapai 160 kbps. Sedangkan pada EDGE kecepatan datanya sbesar 384 kbps, dan secara teori dapat mencapai 473,6 kbps. Secara umum kecepatan EDGE tiga kali lebih besar dari GPRS. Hal ini dimungkinkan karena pada EDGE digunakan teknik modulasi (EDGE menggunakan 8PSK,GPRS menggunakan GMSK) dan metode toleransi kesalahan yang berbeda dengan GPRS, dan juga mekanisme adaptasi pranala yang diperbaiki. EDGE juga menggunakan coding scheme yang berbeda dengan GPRS. Dalam EDGE dikenal 9 macam skema pengkodean, sedangkan di GPRS hanya ada 4 skema pengkodean.

EDGE mengalami perkembangan dari beberapa generasi terdahulu. Perkembangan teknologi ini didahului oleh AMPS sebagai teknologi komunikasi seluler generasi pertama pada tahun 1978, hingga sekarang (tahun 2006), perkembangan nya sudah sampai pada teknologi generasi ke-4, walaupun masih dalam tahap penelitian dan uji coba. GSM sendiri sebagai salah satu teknologi komunikasi mobile generasi kedua, merupakan teknologi yang saat ini paling banyak digunakan di berbagai negara. Dalam perkembangannya, GSM yang mampu menyalurkan komunikasi suara dan data berkecepatan rendah (9.6 - 14.4 kbps), kemudian berkembang menjadi GPRS yang mampu menyalurkan suara dan juga data dengan kecepatan yang lebih baik,115 kbps.

Pada fase selanjutnya, meningkatnya kebutuhan akan sebuah system komunikasi mobile yang mampu menyalurkan data dengan kecepatan yang lebih tinggi, dan untuk menjawab kebutuhan ini kemudian diperkenalkanlah EDGE (Enhanced Data rates for GSM Evolution) yang mampu menyalurkan data dengan kecepatan hingga 3 kali kecepatan GPRS, yaitu 384 kbps.

Pada pengembangan selanjutnya, diperkenalkanlah teknologi generasi ketiga, salah satunya UMTS (Universal Mobile Telecommunication Service), yang mampu menyalurkan data dengan kecepatan hingga 2 Mbps. Dengan kecepatan hingga 2 Mbps, jaringan UMTS dapat melayani aplikasi-aplikasi multimedia (video streaming, akses internet ataupun video conference) melalui perangkat seluler dengan cukup baik. Perkembangan di dunia telekomunikasi seluler ini diyakini akan terus berkembang, hingga nantinya diperkenalkan teknologi-teknologi baru yang lebih baik dari yang ada saat ini. Akhir-akhir ini, para ilmuwan berusaha mengembangkan teknologi telekomunikasi seluler dengan jangkauan yang sangat lebar, tingkat mobilitas tinggi, layanan yang terintegrasi, dan berbasikan IP (mobile IP). Teknologi ini diperkenalkan dengan nama “Beyond 3G” atau 4G.
UMTS / WCDMA diistilahkan 3g

UMTS (bahasa Inggris: Universal Mobile Telecommunications System) adalah salah satu teknologi telepon genggam 3G (generasi ke-3). Sekarang ini bentuk yang paling banyak digunakan adalah W-CDMA yang distandarisasi oleh 3GPP.

Untuk membedakan UMTS dari teknologi 3G lainnya, UMTS seringkali dipasarkan sebagai 3GSM, menekankan dasar 3G dari teknologi ini.

Wideband Code-Division Multiple Access atau biasa ditulis Wideband-CDMA atau W-CDMA, merupakan teknologi generasi ketiga (3G) untuk GSM, biasa disebut juga UMTS (Universal Mobile Telecommunication System). Teknologi ini tidak kompatibel dengan CDMA2000 atau sering disebut juga dengan CDMA saja.

Kecepatan WCDMA bisa mencapai 384 kbps dan dimasa akan datang akan meningkat sampai mungkin sekitar 10Mbps.

Teknologi ini menggunakan Wideband-AMR (Adaptive Multi-rate) untuk kodifikasi suara (voice codec) sehingga kualitas suara yang didapat menjadi lebih baik dari generasi sebelumnya.
HSDPA diistilahkan 3,5g

High-Speed Downlink Packet Access (HSDPA) adalah sebuah protokol telepon genggam dan kadangkala disebut sebagai teknologi 3,5G.

HSDPA fase pertama berkapasitas 4,1 Mbps. Kemudian menyusul fase 2 berkapasitas 11 Mbps dan kapasitas maksimal downlink peak data rate hingga mencapai 14 Mbit/s. Teknologi ini dikembangkan dari WCDMA sama seperti EV-DO mengembangkan CDMA2000. HSDPA memberikan jalur evolusi untuk jaringan Universal Mobile Telecommunications System (UMTS) yang memungkinkan untuk penggunaan kapasitas data yang lebih besar (sampai 14,4 Mbit/detik arah turun).

HSDPA merupakan evolusi dari standar W-CDMA dan dirancang untuk meningkatkan kecepatan transfer data 5x lebih tinggi. HSDPA memdefinisikan sebuah saluran W-CDMa yang baru, yaitu high-speed downlink shared channel (HS-DSCH) yang cara operasinya berbeda dengan saluran W-CDMA yang ada sekarang. Hingga kini penggunaan teknologi HSDPA hanya pada komunikasi arah bawah menuju telepon genggam.

* Di lingkungan perumahan teknologi ini dapat melakukan unduh data hingga berkecepatan 3,7 Mbps.

* Dalam keadaan bergerak seseorang yang sedang berkendaraan di jalan tol berkecepatan 100 km/jam dapat mengakses internet berkecepatan 1,2 Mbps.

* Di lingkungan perkantoran yang padat pengguna dapat menikmati streaming video dengan perkiraan kecepatan 300 Kbps.

Kelebihan HSDPA adalah mengurangi tertundanya pengunduhan data (delay) dan memberikan umpan balik yang lebih cepat saat pengguna menggunakan aplikasi interaktif seperti mobile office atau akses Internet kecepatan tinggi untuk penggunaan fasilitas permainan atau mengunduh audio dan video. Kelebihan lain HSDPA, meningkatkan kapasitas sistim tanpa memerlukan spektrum frekuensi tambahan. Hal ini menyebabkan berkurangnya biaya layanan mobile data secara signifikan.

Labels: , , , ,

Menampilkan File dan Folder yang hilang akibat virus

Bagi orang yang suka ke warnet & menggunakan Flash Disk (FD) untuk menyimpan data, mungkin pernah mengalami terinfeksi virus macam brontok. Folder dan file yang mereka simpan di FD “hilang” ketika discan dengan antivirus seperti AVG. Kenyataan ini membuat orang awam nggak mau meng-heal file atau folder yang tertangkap oleh AVG. Padahal mungkin yang tertangkap itu bukan file atau folder asli, tapi hasil kopian nama dari yang asli, dan tentu saja folder yang asli disembunyikan.

Untuk ngebedain antara yang asli atau palsu, lihat aja extensinya, yakni 3 huruf di belakang nama file dan diawali dengan titik. misalnya, file Ms. Word, extensinya fileword.doc atau fileword.rtf , untuk folder, tidak mempunyai extensi.

Dengan begini akan diketahui, mana yang asli dan yang mana yang bukan. Jika yang ketangkap oleh AVG berextensi -misalnya:- fileword.exe atau fileword.scr, maka bisa dipastikan ini adalah virus, jangan ragu walaupun ikonnya sama dengan Ms. Word. Untuk folder biasanya diduplikasi dengan extensi .scr atau .exe, jangan ragu juga untuk menghealnya atau menghapusnya walaupun tampilan ikonnya sama dengan folder yang berwarna kuning.

Lalu kemana file atau folder yang asli?. Jangan panik, buka command prompt: Start –> All Programs –> Accessories –> Command Prompt.

Arahkan ke drive FD, misalnya terletak di drive F:, ketik “F:” (tanpa tanda petik tentunya) enter. akan muncul: F:\. Kemudian Ketik: “attrib -s -h -r *.* /s /d” enter. Akan blank beberapa saat tergantung banyaknya file yang disembunyikan. setelah muncul prompt F:\ lagi, coba lihat Flash Disk menggunakan Windows Eksplorer, sekarang file dan folder yang hilang akan kelihatan lagi.

Tetapi jangan senang dulu, mungkin ada beberapa virus yang belum tertangkap oleh anti virus, klik menu View –> Details. Tampilan di windows akan berubah ke bentuk detail berdasarkan kolom: Name, Size, Type dan Date Modified.

Urutkan berdasarkan tipe file, caranya klik tab / tombol Type (tanda segitiga akan berpindah ke tab Type tersebut dan segitiga tersebut menghadap ke atas). Dari sini akan diketahui mana yang folder asli dan mana yang bukan.

Dengan melakukan pengurutan secara alpabet (A-Z) pada tipe file, maka Folder yang tidak berekstensi akan berada pada urutan paling atas, sedangkan folder palsu yang berekstensi .exe, atau .scr akan berada di tengah atau bawah (tepatnya terpisah dengan folder asli. Begitu juga dengan file word.

Untuk membuktikan ekstensinya, buka Explorer: klik menu: Tool –> Folder Options –> Tab View –> Pilih “Show hidden files and folders”, Hilangkan tanda centang “Hide extensions for known file types” dan juga “Hide protected operating system files (Recommended)”. Dari sini akan ketahuan belangnya si Virus.

Tetapi ingat perintah “attrib -s -h -r *.* /s /d”, berfungsi untuk menampilkan semua file yang tersembunyi, jadi lebih baik jangan dilakukan per Dirve, Misalnya C: atau D:, akan tetapi per folder saja, misalnya: C:\Dataku, atau D:\musik. karena di C: ada data-data system windows yang sengaja disembunyikan, biar nggak terhapus secara sengaja atau nggak sengaja. DNA | AS

Labels: , ,

Virus pada Windows

Mengapa banyak virus dibuat di sistem operasi Microsoft Windows?

Demikian pertanyaan yang banyak dilontarkan oleh orang orang. Jawabanya adalah sebagai berikut. Suka atau tidak suka, kenyataannya adalah sistem operasi Microsoft Windows merupakan sistem yang paling banyak digunakan di dunia. Banyaknya pengguna ini merupakan salah satu penyebab ketertarikan untuk membuat virus. Bayangkan jika Anda membuat virus, tentunya lebih menarik untuk menyerang sistem yang banyak penggunanya. Apakah Anda tertarik untuk membuat virus untuk sistem operasi QNX misalnya? Tentunya kurang menarik. Siapa yang Anda kenal menggunakan sistem operasi tersebut?

Alasan orang membuat virus bisa bermacam-macam, salah satunya adalah ketenaran (popularitas). Semakin banyak sistem yang terinfeksi dengan virus buatan seseorang, semakain tenarlah dia. Ini merupakan insentif bagi pembuat virus. Sistem yang kurang terkenal, kurang menarik untuk “dibuatkan” virus oleh pembuat virus. Bahkan pembuat virusnya sendiri mungkin tidak kenal dengan sistem operasi tersebut. Mungkin mereka lebih familier dengan sistem operasi MS Windows. Bahkan tools untuk membuat virus, virus construction kit, juga sudah tersedia di sistem Windows.

Pengguna sistem operasi MS Windows umumnya adalah pengguna biasa, yaitu bukan orang yang suka utak atik komputer. Umumnya mereka hanya menggunakan komputer untuk keperluan sehari-hari, seperti mengetik surat, tugas, laporan, dan sejenisnya. Mereka kurang kenal aspek pengamanan komputer. Akibatnya mereka sangat rentan terhadap serangan virus. Begitu mereka menghubungkan komputer mereka dengan internet, misalnya dengan layanan internet kabel di rumahnya, maka virus bisa langsung mengintai dan menyusup masuk.

Sistem operasi MS Windows dahulunya dibuat dengan memprioritaskan kepada kemudahan sehingga apabila ada konflik antara kemudahan dan keamanan, kemudahan yang mendapat prioritas.Sebagai contoh, dahulu sistem operasi MS Windows tidak mengenal adanya perbedaan account. Pengguna hanya ada satu jenis dan dia bisa melakukan apa saja (memasang program, menghapus berkas, menjalankan program, dan seterusnya). Baru pada sistem yang terbaru ada pemilahan antara “Administrator” dan pengguna biasa. Itupun masih banyak orang yang menggunakan account “Administrator” untuk keperluan sehari-hari karena menjengkelkan jika harus berganti Administrator untuk memasang program, menjalankan sesuatu, dan seterusnya. Singkatnya, lebih banyak lubang keamanan bawaan (default) pada sistem operasi Windows (dahulu).

Lantas, apakah tidak ada virus yang dibuat untuk sistem operasi yang lain? misal linux? jawabannya ada. virus untuk linux dibuat pertama kali pada tahun 1996 bernama Staog, yg hanya beredar secara singkat, ada sumber lain yg menyebutkan, bahwa virus pertama yg dibuat untuk linux adalah Bliss juga pada tahun yang sama. Seiring dengan perkembangan dunia Open Source umumnya dan Linux pada khususnya, saat ini terhitung puluhan bahkan ratusan virus yg tercatat menyerang Linux, terutama menyerang Apache, aplikasi webserver under Linux yg dipakai oleh hampir 70% administrator server di seluruh dunia Yang menjadi masalah adalah bahwa perusahaan anti virus dan media massa cenderung membesar-besarkan masalah virus di Linux ini. Virus di Linux memang sudah ada sejak dahulu kala, tetapi tidak pernah menciptakan masalah yang besar. Dan ketika ada virus baru yang bekerja di Linux, para vendor perangkat anti virus selalu berlomba-lomba untuk membesar-besarkan isu ini, terlepas dari apakah virus ini berbahaya atau tidak. Tidak seperti pada sistem operasi Windows, virus di Linux sulit berkembang.

Berikut adalah hal-hal yang mencegah Linux berfungsi sebagai medium penyebaran virus: Linux adalah sistem operasi yang didesain sejak awal untuk lingkungan multiuser. Jika dikelola dengan benar, virus bisa saja menginfeksi berkas-berkas yang dimiliki oleh seorang pengguna, tetapi akan sulit untuk menjalar ke berkas-berkas yang dimiliki oleh pengguna lain. Seorang pengguna tidak dapat memodifikasi berkas-berkas sistem. Ia dan program yang ia jalankan (termasuk virus) hanya dapat memodifikasi berkas-berkas yang ia miliki. Seorang pengguna dapat saja menginstal sebuah aplikasi pada home directory miliknya, tetapi jarang aplikasi tersebut digunakan oleh pengguna lainnya. Satu hal yang dapat menyebabkan virus tersebar adalah celah keamanan pada sistem. Sebagian besar virus Linux menyebarkan dirinya dengan memanfaatkan celah-celah keamanan tersebut. Solusinya bukan dengan menginstal aplikasi anti virus, tetapi dengan menutup celah-celah keamanan tersebut.

Pada Linux, sulit untuk mengeksekusi program secara tidak sengaja. Virus-virus masa kini seringkali menyamarkan dirinya sebagai aplikasi, folder atau dokumen. Tetapi pada Linux, hal tersebut sulit dilakukan. Sebagian besar pengguna Linux tidak perlu lagi mengunduh (download) aplikasi secara manual. Kebanyakan distribusi sudah siap pakai untuk keperluan umum. Jika perlu menginstal aplikasi baru, hal tersebut dapat dilakukan dengan memanfaatkan repository milik distro yang dipakai dan instalasi baru dilakukan setelah proses verifikasi yang berlangsung secara otomatis. Seperti kata-kata Scott Granneman: “To mess up a Linux box, you need to work at it; to mess up your Windows box, you just need to work on it.” Jika ada sesuatu hal yang memungkinkan virus berkembang di Linux, maka hal tersebut adalah tanggung jawab vendor distribusi, dan bukan tanggung jawab vendor anti virus. Walaupun faktanya sudah jelas, sepertinya pendapatan para vendor anti virus sangat tergantung pada ketakutan publik terhadap bahaya virus sehingga merasa perlu untuk mengeluarkan penyataan-pernyataan yang ‘menakutkan’.

Sebagai contoh,Vnunet pernah memuat artikel Linux lined up as virus target yang berisi komentar dari seorang petinggi Trend Micro: The onslaught of the Windows Goner worm warns us to watch for Christmas Grinches, but next year the warning may extend to Linux users as the operating system (OS) becomes more of a target. “Of course we will see more and more attacks on Windows, but Linux will be a target because its use is becoming more widespread,” … “It is a stable OS, but it’s not a secure OS.” … “Of course it’s possible to write a virus for Linux,” … “But there is some prejudice amongst the virus writing community. If you write a virus for Windows, your peers clap their hands; write one for Linux and they’ll stone you.” dan petinggi McAfee: “In fact it’s probably easier to write a virus for Linux because it’s open source and the code is available. So we will be seeing more Linux viruses as the OS becomes more common and popular.” … “It’s not a target at the moment because the market isn’t there, but Li0n and Ramen have already proved that it’s on the menu,” he explained. Sebagai informasi, artikel tersebut ditulis lima tahun yang lalu, dan sampai saat ini pengguna Linux masih merasa aman-aman saja. Virus memang perlu diwaspadai, tetapi tidak perlu ditakuti jika menggunakan Linux. Dengan santai namun tetap waspada, virus tidak akan menjadi masalah yang besar.

Labels: , ,